Perbanyakan tanaman hias
Last reviewed: 29.06.2025

Perbanyakan tanaman hias merupakan salah satu proses yang paling menarik dan bermanfaat dalam berkebun. Mengetahui berbagai teknik memungkinkan Anda tidak hanya menghemat uang untuk membeli spesimen baru tetapi juga melestarikan varietas yang langka dan disukai, membagikannya dengan teman-teman, dan bereksperimen dengan metode perawatan baru. Dalam artikel ini, kita akan membahas metode perbanyakan yang paling umum: stek, pembagian, penaburan benih, dan beberapa teknik lainnya.
Mengapa memperbanyak tanaman hias?
- Penghematan dan variasi: pembibitan stek dan penanaman bibit jauh lebih murah daripada membeli tanaman dewasa.
- Melestarikan varietas: jika tanaman tersebut langka atau mahal, pemotongan merupakan cara yang dapat diandalkan untuk melestarikan sifat-sifat uniknya.
- Kenikmatan dan pengalaman: proses perbanyakan memperluas pengetahuan tentang fisiologi tanaman, membantu untuk lebih memahami kebutuhan dan karakteristiknya.
- Hadiah dan pertukaran: stek yang berakar mudah diberikan sebagai hadiah atau ditukar dengan tukang kebun lain, sehingga memperkuat komunitas pecinta tanaman.
Rekomendasi umum untuk memperbanyak tanaman hias
- Sterilitas peralatan: sebelum memotong, membagi rimpang, atau melakukan operasi lainnya, pastikan untuk mendisinfeksi pisau, gunting, atau pemangkas Anda (misalnya dengan menyeka dengan alkohol).
- Kualitas substrat: tanah (atau bahan perakaran lainnya) harus gembur, steril, dan memungkinkan penetrasi air dan udara yang baik. Substrat yang umum digunakan meliputi campuran gambut dan perlit, substrat kelapa, lumut sphagnum, atau campuran tanah perakaran khusus.
- Kelembaban optimal: bagian tanaman yang akan di-rooting sering kali memerlukan kelembaban udara yang tinggi. Anda dapat menutupi wadah berisi potongan/bibit dengan kubah transparan atau kantong plastik untuk menciptakan efek rumah kaca.
- Suhu: sebagian besar tanaman hias membutuhkan suhu 20-25°c untuk perkembangbiakan. Pastikan substratnya hangat, dan stek tidak terkena angin dingin.
- Pencahayaan: cahaya yang menyebar adalah pilihan terbaik. Sinar matahari langsung dapat menyebabkan panas berlebih dan substrat mengering, sedangkan naungan penuh memperlambat pertumbuhan akar.
- Ventilasi teratur: jika Anda menggunakan rumah kaca mini atau bungkus plastik, buka setiap hari untuk ventilasi dan periksa kondisi bahan tanam.
- Pemantauan kondisi: periksa secara teratur stek, tunas, atau benih untuk melihat adanya jamur, busuk, dan masalah lainnya. Jika tanda-tanda penyakit muncul, obati dengan fungisida atau obat lainnya.
Pemotongan
Stek merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman dengan cara mencabut sebagian batang, daun, atau akar. Bagi banyak spesies tanaman hias, metode ini dianggap sebagai metode utama karena memberikan hasil yang cepat dan dapat diandalkan.
Jenis-jenis stek
- Stek batang:
- Sepotong batang dengan 2-3 ruas (titik perlekatan daun) dipotong.
- Potongan bawah dibuat di bawah simpul (pada sudut 45°), dan potongan atas tepat di atas simpul.
- Daun bagian bawah dihilangkan untuk mencegahnya menyentuh tanah dan membusuk.
- Perakaran dapat dilakukan di air atau substrat lembab (gambut, perlit, vermikulit).
- Stek daun:
- Digunakan untuk tanaman yang dapat menghasilkan tunas baru dari daun (misalnya, violet Afrika, begonia, pilea, sansevieria).
- Seluruh daun dapat berakar atau dipotong menjadi beberapa bagian, jika diperlukan (misalnya, untuk begonia).
- Perakaran terjadi di tanah lembab atau air, tergantung pada spesiesnya.
- Stek akar:
- Digunakan untuk tanaman dengan akar berdaging (misalnya, spesies tertentu dari maclea, primrose, echinacea, krisan).
- Operasi ini biasanya dilakukan selama transplantasi: lepaskan secara hati-hati fragmen akar dengan tunas atau pucuk samping.
- Tanam di substrat yang lembap dan ringan, lalu simpan di tempat yang hangat.
Algoritma untuk rooting stek batang (contoh)
- Siapkan alat yang tajam dan steril.
- Potong bagian atas tunas, panjangnya 8–15 cm (tergantung spesies tanaman).
- Buang daun-daun bagian bawah dan sisakan hanya 2-3 daun di bagian atas.
- Bila diinginkan, obati potongan bagian bawah dengan hormon akar (misalnya, "kornevin").
- Letakkan potongan tersebut dalam air (ganti air setiap 2-3 hari) atau dalam substrat, pastikan kelembapannya tinggi dan cahaya menyebar.
- Tunggu hingga akar terbentuk (dari 1 hingga 4 minggu, tergantung pada spesiesnya). Saat akar mencapai 2-3 cm, pindahkan ke pot permanen.
Perawatan stek berakar
- Penyiraman: sedang, tanpa genangan air. Substrat harus lembap tetapi tidak becek.
- Pemupukan: jangan memberi pupuk selama 1-2 bulan pertama agar sistem akar dapat terbentuk dengan baik.
- Aklimatisasi dengan udara terbuka: jika potongan berada di bawah kubah, lepaskan secara bertahap.
Pembagian semak dan rimpang
Pembagian adalah proses pemisahan tanaman dewasa menjadi beberapa bagian, yang masing-masing mempertahankan bagian sistem akar dan tunas (atau kuncup pertumbuhan). Metode ini umumnya digunakan untuk tanaman dengan sistem akar, rimpang, atau umbi yang kuat.
Tanaman yang cocok
- Tanaman hias herba lebat (misalnya, aspidistra, chlorophytum, spathiphyllum).
- Tanaman berumbi (misalnya, hippeastrum, amarilis).
- Umbi-umbian (misalnya, begonia tuberosa).
- Pembagian sering dilakukan selama pemindahan pot ketika tanaman telah "melebihi" ukuran potnya.
Cara membagi
- Keluarkan tanaman dari pot dan kibaskan perlahan tanah yang menempel di akarnya.
- Gunakan pisau atau tangan untuk membagi akar dan bagian di atas tanah, pastikan setiap pembagian memiliki beberapa tunas/daun dan akar yang cukup.
- Buang akar yang rusak dan kering. Taburi permukaan yang dipotong dengan arang yang dihancurkan atau obati dengan fitosporin.
- Tanam setiap divisi dalam pot terpisah dengan substrat yang telah disiapkan.
Perawatan setelah pembagian
- Selama 1-2 minggu pertama, simpan tanaman di tempat dengan cahaya yang tersebar, dan jaga kelembapan tanah secukupnya.
- Saat tanaman berakar, kembali ke penyiraman dan pencahayaan normal.
- Hindari penyiraman dan pemupukan berlebihan pada tanaman yang baru saja ditanam.
Perbanyakan benih
Perbanyakan benih memungkinkan Anda memperoleh banyak tanaman muda dan merupakan satu-satunya cara untuk menumbuhkan bentuk hibrida jika benih dikumpulkan secara terpisah. Namun, untuk tanaman hias, metode ini seringkali lebih lama dan lebih rumit.
Cara Memilih Benih
- Beli dari toko khusus atau kumpulkan sendiri dari tanaman berbunga (pastikan bijinya matang).
- Periksa tanggal kedaluwarsa dan kondisi penyimpanan.
- Beberapa tanaman memerlukan manipulasi tambahan: stratifikasi (pendinginan selama waktu tertentu) atau skarifikasi (kerusakan kulit biji).
Menabur benih
- Siapkan substrat: campuran gambut dan perlit, atau tanah semai yang sudah jadi. Harus steril.
- Wadah: baki dangkal, pot kaset, atau kotak dengan lubang drainase.
- Proses penaburan: benih tersedia dalam berbagai ukuran. Benih yang lebih besar (lebih dari 2 mm) dikubur, sedangkan benih yang lebih kecil disebarkan secara merata di permukaan.
- Melembabkan: semprotkan sedikit air dari botol semprot atau air dari bawah untuk menghindari terbuangnya benih.
- Rumah kaca mini: tutup dengan plastik atau kaca dan letakkan di lokasi hangat dengan cahaya yang menyebar.
- Penjarangan: setelah benih berkecambah (dari beberapa hari hingga beberapa minggu), tipiskan bibit dengan membuang tunas yang lemah.
Perawatan Bibit
- Penyiraman: dengan lembut, sebaiknya "dari bawah" untuk menghindari kerusakan pada tunas yang rapuh.
- Pencahayaan: gunakan lampu tanam jika cahaya alami tidak mencukupi.
- Penusukan: ketika bibit memiliki 2-3 daun sejati, pindahkan ke pot individual.
- Pengerasan: singkirkan plastik secara bertahap, dan biasakan bibit dengan udara kering.
Metode perbanyakan lainnya
Pelapisan (horizontal atau udara)
- Pencangkokan horizontal: batang tanaman ditekuk ke tanah dan difiksasi (misalnya dengan kawat) sehingga bukunya menyentuh tanah yang lembap. Setelah berakar, buku dipisahkan dari tanaman induk.
- Pelapisan udara: sayatan kecil dibuat pada batang, dibungkus dengan lumut sphagnum basah dan plastik film untuk membuat "rumah kaca mini". Saat akar terbentuk, tunas yang dihasilkan dipisahkan dan ditanam secara terpisah.
Offset (tunas yang tumbuh dari akar)
- Banyak anggrek (misalnya, phalaenopsis) membentuk "anakan" pada tangkai bunga, sementara chlorophytum menghasilkan tunas di ujung batang yang panjang.
- "Anakan" dipisahkan dengan hati-hati (ketika akar terbentuk) dan dipindahkan ke pot kecil.
Okulasi
- Metode ini sering digunakan dalam budidaya tanaman hias seperti kaktus dan sukulen, serta budidaya jeruk.
- Batang atas (bagian tanaman yang memiliki tunas) dipotong dan dicangkokkan ke batang bawah yang cocok (tanaman dengan sistem akar yang kuat), menyelaraskan jaringan kambium.
- Perbaiki dengan pita elastis atau bungkus makanan. Menjaga kesterilan dan tingkat kelembapan yang tinggi adalah hal yang penting.
Kesalahan umum dan tips pencegahan
- Pembuangan bahan penutup terlalu dini: dapat menyebabkan layunya potongan atau bibit yang belum beradaptasi dengan udara kering.
- Penyiraman berlebihan: genangan air menyebabkan pembusukan pada pangkal potongan atau akar.
- Kurangnya disinfeksi: peralatan yang kotor dan penggunaan kembali tanah yang tidak steril merupakan sumber infeksi jamur dan bakteri.
- Waktu yang salah untuk perbanyakan: banyak tanaman berakar lebih baik di musim semi atau awal musim panas ketika proses pertumbuhan aktif.
- Cahaya tidak mencukupi: di tempat teduh, perakaran dan perkecambahan biji melambat; tanaman meregang dan melemah.
Rekomendasi praktis
- Pilih metode berdasarkan biologi tanaman tertentu. Untuk pohon ara, gunakan stek, untuk anggrek — stek batang, untuk geranium — stek batang, untuk klorofitum — pembagian semak dan perakaran roset anakan.
- Gunakan stimulan perakaran (misalnya, "kornevin", "radifarm") secara moderat dan ketat sesuai petunjuk.
- Jaga kebersihan: bersihkan rak, pot, dan peralatan secara teratur untuk mengurangi risiko menginfeksi tanaman muda.
- Buatlah jurnal: catat tanggal pemotongan, penaburan benih, dan pembagian untuk melacak dinamika dan tidak melewatkan tenggat waktu penanaman.
- Jangan takut bereksperimen: bahkan jika tanaman tidak cocok dengan satu metode (misalnya, tidak berakar di air), coba metode lain (berakar di substrat), pilih musim atau pupuk lain.
Kesimpulan
Memperbanyak tanaman hias merupakan ilmu sekaligus seni. Dengan memahami kekhasan masing-masing metode — pemotongan, pembagian, penaburan benih, pelapisan, dan pencangkokan — Anda dapat berhasil memperbanyak tanaman favorit Anda, mempertahankan sifat varietasnya, dan menghemat uang untuk membeli tanaman baru. Penting untuk mengingat sterilitas, memilih substrat yang tepat, kondisi kelembapan dan kehangatan yang optimal, serta memantau kondisi tanaman muda secara teratur. Dengan pengalaman, kepercayaan diri akan muncul, dan Anda akan dapat berbagi keberhasilan Anda dengan penggemar tanaman lainnya!